 |
| Proses pembelajaran siswa dan siswi SD Negeri 1 Pengadangan Barat di Kelas Darurat |
Lombok Timur, REDAKSIMEDIALOMBOK.COM - Siswa dan siswi SD Negeri 1 Pengadangan Barat, Lombok Timur, menghadapi masalah keterbatasan ruang kelas dan bangunan rusak dalam beberapa tahun terakhir hingga 2023. Karena jumlah siswa yang cukup banyak dan keterbatasan anggaran, mereka harus belajar di kelas darurat yang dibangun secara swadaya atau di musala yang digunakan sebagai kelas sementara.
Kepala sekolah SDN 1 Pengadangan Barat, Marsudin, mengatakan bahwa mereka sudah membuat kelas darurat sejak tiga tahun yang lalu, tetapi kondisinya sudah rusak dan tidak efektif untuk anak-anak.
"Kita sudah pindahkan sebulan yang lalu ke sini. Kemudian, awalnya kita berembuk dengan masyarakat, dengan komite, dengan kepala wilayah, dan kepala desa, jadi mereka menyepakati untuk kita membangun kelas darurat dengan seca gotong royong dengan kerja sama yang baik dengan masyarakat, dengan komunitas wali murid," ujarnya, yang dikutip dari kanal youtube Selaparang TV.
Marsudin menambahkan bahwa jumlah siswa di sekolahnya tiap tahunnya selalu bertambah, sehingga sampai dengan tahun ini berjumlah sekitar 273 orang siswa. Sementara ruang kelas yang tersedia hanya enam ruang belajar.
"Kita masih membutuhkan enam ruang belajar itu. Sebabnya sejak sebelum kelas darurat ini berdiri, kita sudah menggunakan atau meminjam dua musala. Di musala terdekat dengan sekolah. Nah, satu musala kita pakai untuk tiga ruang belajar. Kemudian satu kita pakai untuk satu ruang belajar. Itu yang menyebabkan kita sangat membutuhkan apa namanya ruang belajar. Untuk efektifnya anak-anak belajar," katanya.
Selain itu, kondisi bangunan sekolah juga perlu perbaikan karena banyak bagian yang rusak, seperti atap, plafon, dinding, dan lantai. Marsudin berharap Pemda Lombok Timur dapat memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas baru dan perbaikan bangunan sekolah.
"Kita berharap dari pemerintah daerah bisa membantu kita untuk membangun ruang belajar baru dan juga perbaikan bangunan sekolah yang sudah rusak," tuturnya.
