Kemarau Panjang, Petani di Lombok Timur Beralih Jadi Buruh Serabutan

Redaksi Media Lombok
Sumber: Capture Kanal youtube Selaparang TV 


REDAKSIMEDIALOMBOK.COM - Musim kemarau yang melanda Lombok Timur sejak beberapa bulan terakhir membuat sektor pertanian di daerah ini mengalami masalah. Banyak lahan pertanian yang tidak bisa ditanami karena kekurangan air. Petani pun harus mencari pekerjaan lain untuk menghidupi keluarganya.


Salah satu desa yang terdampak kemarau panjang adalah Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela. Di desa ini, sekitar 240 hektar lahan pertanian tidak dapat ditanami oleh petani. Padahal, petani sudah menyiapkan bibit, cabai, tembakau dan kacang-kacangan. Namun, bibit yang sudah dibeli ternyata tidak bisa digunakan karena sudah rusak.


Akibatnya, petani di Desa Puncak Jeringo harus mencari pekerjaan sampingan sebagai buruh harian lepas. Sebagian besar dari mereka bekerja di wilayah tambang yang berada tidak jauh dari desa mereka. Mereka berharap bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


"Di sini itu berarti usus di lahan transmigrasi di tempat wilayah saya. Berarti sekitar kurang lebih 240 hektar yang kena kekeringan. Karena kalau gak musim hujan tidak dapat dia menanam misalnya jagung, tembakau, padi, atau kacang-kacangan. Kalau saat ini musim membersihkan lahan, tidak ada yang bisa ditanam. Berarti istilahnya sedang-sedang membersihkan lahan," kata petani Desa Jeringo, M. Hairi. Dilansir dari Selaparang TV  (14/10/2023)


Petani di Desa Puncak Jeringo mengaku sudah lama mengalami kesulitan air irigasi. Mereka berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan stimulan untuk menutupi kerugian yang dialami akibat kemarau panjang. Selain itu, mereka juga meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak agar lahan pertanian mereka bisa produktif kembali.


(Maj)

© 2023 PT. Selaparang Media Utama. All Rights Reserved