Mengenal Budaya Unik "Menciro" di Desa Pulau Maringkik

 

Keindahan Pasir Panjang di Desa Pulau Maringkik (Sumber : Instagram @kkn.pulaumaringkik2)


REDAKSIMEDIALOMBOK.COM - Pulau Maringkik adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau ini memiliki luas sekitar 6 hektare dan dihuni oleh sekitar 2.000 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Pulau Maringkik memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti pantai berpasir putih, laut biru, dan terumbu karang yang kaya akan biota laut. Pulau ini juga memiliki beberapa destinasi wisata, seperti Pulau Pasir, Pasir Panjang, Pulau Bembek dan Wisata Budaya Tenun Khas Pulau Maringkik.


Tradisi Menciro di Desa Pulau Maringkik 


Di Pulau Maringkik,  ada sebuah tradisi unik yang sudah berlangsung turun-temurun. Tradisi itu adalah Menciro, yaitu berbagi ikan hasil tangkapan laut dengan warga desa lainnya. Tradisi ini merupakan wujud kepedulian dan solidaritas antara sesama nelayan dan masyarakat desa.


Setiap pagi, ketika nelayan pulang dari melaut, mereka akan disambut oleh warga desa yang menunggu di pinggir pantai. Warga desa ini akan meminta ikan dari nelayan, baik untuk dimasak maupun untuk dijemur. Nelayan pun dengan senang hati akan memberikan ikan kepada mereka, tanpa memandang banyak atau sedikitnya hasil tangkapan.


Nelayan Pulau Maringkik menganggap bahwa menciro adalah sebuah kewajiban. Mereka tidak khawatir rezeki mereka akan berkurang karena berbagi ikan. Mereka percaya bahwa laut adalah sumber kehidupan yang memberikan berkah kepada mereka. Mereka juga menghargai kondisi alam yang tidak selalu mendukung aktivitas melaut.


Ketika cuaca buruk atau ikan langka, nelayan harus bersabar dan berhemat. Mereka harus memasang jaring dan kail penangkap ikan jauh dari pulau, bahkan harus menginap beberapa hari di laut. Mereka juga harus menyiapkan bekal melaut yang lebih banyak dan mahal. Namun, mereka tetap bersyukur dan berbagi ikan dengan warga desa lainnya.


Tradisi menciro tidak hanya dilakukan pada pagi hari, tetapi juga pada sore hari. Ketika nelayan kembali dari tengah laut, mereka juga akan disambut oleh warga desa yang ingin mendapatkan ikan. Nelayan pun akan memberikan ikan sesuai dengan permintaan warga, tanpa membeda-bedakan.


Tradisi menciro ini merupakan salah satu budaya lokal yang patut dilestarikan. Tradisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Pulau Maringkik memiliki jiwa sosial yang tinggi dan rasa saling menghormati antara sesama. Tradisi ini juga memperkuat tali silaturahmi dan persaudaraan di antara warga desa. (Maj)

© 2023 PT. Selaparang Media Utama. All Rights Reserved