Pemasangan Ear Tag Sapi di Lombok Timur Masih Menemui Kendala

 

Sumber gambar: Selaparang TV

REDAKSIMEDIALOMBOK.COM - Dinas Peternakan Lombok Timur terus berupaya untuk memasang ear tag atau alat identifikasi elektronik pada ternak sapi di wilayahnya. Ear tag merupakan salah satu program Kementerian Pertanian untuk memudahkan pendataan dan pemantauan ternak.


Dari data saat ini, tercatat sekitar 56,3% atau sekitar 89.602 ekor ternak sapi telah mendapatkan layanan pemasangan ear tag. Meski demikian, dikatakan masih banyak kendala yang dihadapi petugas dalam melaksanakan kegiatan tersebut.


Salah satu kendala yang sering ditemui adalah penolakan dari peternak. Banyak peternak yang tidak mau memasang ear tag pada sapi mereka karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Peternak beranggapan bahwa sapi yang dipasang ear tag adalah sapi bantuan dari pemerintah, sehingga mereka khawatir akan ada kewajiban atau konsekuensi yang harus ditanggung.
  • Peternak khawatir bahwa ear tag akan menimbulkan kecacatan atau infeksi pada telinga sapi, yang bisa mengganggu kesehatan dan produktivitas ternak.
  • Peternak tidak memahami manfaat dan fungsi dari ear tag, serta cara merawat dan membersihkannya.


Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, Dinas Peternakan Lombok Timur terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan mengirimkan surat kepada pemerintah desa dan kecamatan untuk ikut memberikan penjelasan kepada peternak.


“Kewajiban kami adalah berkomunikasi, bersurat ke desa, dan memberikan sosialisasi. Kami tidak bisa memaksa masyarakat untuk menerima program ini, karena Kementerian tidak memberikan konsekuensi bagi peternak yang tidak mau memasang ear tag,” ujar Kabid Peternakan Lombok Timur, Sultan Sinaga.


Sultan menambahkan, pemasangan ear tag sapi bertujuan untuk memudahkan pendataan ternak serta mempermudah pemantauan lalu lintas ternak. Sehingga, jika terjadi kasus kehilangan ternak, akan mempermudah petugas mendeteksi keberadaan sapi.


“Di dalam ear tag itu ada barcode yang menyimpan semua data ternak, mulai dari unit peternak, lokasi, dan status kesehatan ternak. Seperti tinggi dan bobot badan, serta status vaksinasi ternak,” jelasnya.


Sultan berharap, dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang intensif, masyarakat bisa lebih memahami dan menerima program pemasangan ear tag sapi ini. Sebab, program ini bermanfaat bagi peternak maupun pemerintah dalam mengelola sektor peternakan.


“Kami berharap masyarakat bisa melihat manfaatnya, bukan hanya melihat resikonya. Kami juga berharap ada dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah desa dan kecamatan, untuk mensukseskan program ini,” tutupnya.


Sumber: Selaparang TV

© 2023 PT. Selaparang Media Utama. All Rights Reserved